Buku Tamu

Jumat, 14 Mei 2010

Anas bisa diterima seluruh lapisan masyarakat


Jelang Kongres II PD
Jakarta - Lain Maswadi Rauf, lain Iberamsjah. Dua pengamat politik senior Universitas Indonesia ini memiliki pandangan yang berbeda mengenai siapa yang terbaik untuk memimpin Partai Demokrat. Jika sebelumnya Prof. Maswadi menyatakan bahwa Andi lebih bagus dibanding Anas untuk pimpin PD, berbeda halnya dengan Prof. Iberamsjah yang menilai Anaslah yang terbaik untuk Demokrat jika memang PD ingin mengulang kesuksesannya di Pemilu 2009 pada tahun 2014. "Anas memiliki kapabilitas, bisa diterima seluruh lapisan masyarakat. Penampilam tenang, kalem, tak pernah ciderai orang. Itu yang dibutuhkan PD sebagai partai besar, karena 2014, SBY sudah tidak mencalonkan," kata Profesor ahli politik lokal itu.

Sebagai seorang pengamat politik, Iberamsjah sempat membandingkan rekam jejak dua calon ketua PD yang akan bertarung pada kongres II PD di Bandung pada tanggal 21 sampai 23 Maret 2010 mendatang. Menurut pandangannya Anas merupakan satu-satunya tokoh muda di PD yang memiliki relasi luas di semua parpol dan bisa diterima, sedangkan rekam jejak Andi memperlihatkan bahwa ia adalah seorang politisi yang pernah lompat pagar. "Rekam jejak Andi selama ini, justru terlihat bahwa Andi seorang kutu loncat karena sebelumnya Andi menjadi Sekjen Partai Demokrasi Kebangsaan" Papar Iberamsjah.

Di tempat terpisah, Prof. Maswadi Rauf mengeluarkan pernyataan yang sebaliknya. "Andi memiliki kemungkinan menduduki kursi Demokrat satu karena Andi dikenal memiliki kedekatan emosional dengan SBY, yang tidak dimiliki Anas" paparnya.

Siapa saja sah untuk berpendapat, tetapi bagaimanapun kongres belum dimulai, dan keputusan akhir mengenai siapa yang layak menjadi ketua umum Demokrat untuk periode mendatang tetap ada di tangan peserta kongres PD. Apakah akan memilih tokoh muda dengan relasi luas dan punya hubungan baik dengan Parpol lain atau sosok yang memiliki kedekatan emosional dengan SBY. (adv/adv)